Hipertiroid
Definisi Hipertiroid
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana suatu kelenjar tiroid yang
terlalu aktif menghasilkan suatu jumlah yang berlebihan dari
hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah. Thyrotoxicosis
adalah suatu kondisi keracunan yang disebabkan oleh suatu kelebihan
hormon-hormon tiroid dari penyebab mana saja. Thyrotoxicosis dapat
disebabkan oleh suatu pemasukan yang berlebihan dari hormon-hormon
tiroid atau oleh produksi hormon-hormon tiroid yang berlebihan oleh
kelenjar tiroid. Karena kedua-duanya dokter dan pasien seringkali
menggunakan kata-kata ini yang dapat dipertukarkan, kami akan mengambil
beberapa kebebasan dengan menggunakan istilah "hipertiroid" diseluruh
artikel ini.
Hormon-Hormon Tiroid
Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka
diproduksi oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid bertempat pada bagian
bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling
saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai
kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).
Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang
dari makanan-makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan
menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon-hormon
tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3)
mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing-masing hormon-hormon tiroid. Hormon
yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar
pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali dilepas dari kelenjar tiroid
kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4 dirubah ke T3 - hormon
yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel-sel.
Pengaturan Hormon Tiroid - Rantai Komando
Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari.
Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang
beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada
kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.
Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH).
Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas
hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana saja
dari tiga kelenjar-kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon
tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada
hipertiroid.
Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar
pituitari. Jika tidak ada cukup jumlah hormon tiroid yang beredar dalam
tubuh untuk mengizinkan fungsi yang normal, pelepasan TSH ditingkatkan
oleh pituitari dalam suatu usahanya untuk menstimulasi tiroid untuk
memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika ada suatu
jumlah berlebihan dari hormon tiroid yang beredar, pelepasan TSH
dikurangi ketika pituitari mencoba untuk mengurangi produksi hormon
tiroid.
Penyebab-Penyebab Hipertiroid
Beberapa penyebab-penyebab umum dari hipertiroid termasuk :
- Penyakit Graves
- Functioning adenoma ("hot nodule") dan Toxic Multinodular Goiter (TMNG)
- Pemasukkan yang berlebihan dari hormon-hormo tiroid
- Pengeluaran yang abnormal dari TSH
- Tiroiditis (peradangan kelenjar tiroid)
- Pemasukkan yodium yang berlebihan
Penyakit Graves
Penyakit Graves, yang disebabkan oleh suatu aktivitas yang berlebihan
dari kelenjar tiroid yang disama ratakan, adalah penyebab yang paling
umum dari hipertiroid. Pada kondisi ini, kelenjar tiroid biasanya adalah
pengkhianat, yang berarti ia telah kehilangan kemampuannya untuk
merespon pada kontrol yang normal oleh kelenjar pituitari via TSH.
Penyakit Graves adalah diturunkan/diwariskan dan adalah sampai lima kali
lebih umum diantara wanita-wanita daripada pria-pria. Penyakit Graves
diperkirakan adalah suatu penyakit autoimun, dan antibodi-antibodi yang
adalah karakteristik-karakteristik dari penyakit ini mungkin ditemukan
dalam darah. Antibodi-antibodi ini termasuk thyroid stimulating immunoglobulin (TSI antibodies), thyroid peroxidase antibodies (TPO), dan antibodi-antibodi reseptor TSH. Pencetus-pencetus untuk penyakit Grave termasuk :
- stres
- merokok
- radiasi pada leher
- obat-obatan dan
- organisme-organisme yang menyebabkan infeksi seperti virus-virus.
Penyakit Graves dapat didiagnosis dengan suatu scan tiroid dengan
obat nuklir yang standar yang menunjukkan secara panjang lebar
pengambilan yang meningkat dari suatu yodium yang dilabel dengan
radioaktif. Sebagai tambahan, sebuah tes darah mungkin mengungkap
tingkat-tingkat TSI yang meningkat.
Penyakit Grave' mungkin berhubungan dengan penyakit mata (Graves' ophthalmopathy) dan luka-luka kulit (dermopathy).
Ophthalmopathy dapat terjadi sebelum, sesudah, atau pada saat yang sama
dengan hipertiroid. Pada awalnya, ia mungkin menyebabkan kepekaan
terhadap cahaya dan suatu perasaan dari "ada pasir didalam mata-mata".
Mata-mata mungkin menonjol keluar dan penglihatan ganda (dobel) dapat
terjadi. Derajat dari ophthalmopathy diperburuk pada mereka yang
merokok. Jalannya penyakit mata seringkali tidak tergantung dari
penyakit tiroid, dan terapi steroid mungkin perlu untuk mengontrol
peradangan yang menyebabkan ophthalmopathy. Sebagai tambahan, intervensi
secara operasi mungkin diperlukan. Kondisi kulit (dermopathy) adalah
jarang dan menyebabkan suatu ruam kulit yang tanpa sakit, merah, tidak
halus yang tampak pada muka dari kaki-kaki.
Functioning Adenoma dan Toxic Multinodular Goiter
Kelenjar tiroid (seperti banyak area-area lain dari tubuh) menjadi
lebih bergumpal-gumpal ketika kita menua. Pada kebanyakan kasus-kasus,
gumpal-gumpal ini tidak memproduksi hormon-hormon tiroid dan tidak
memerlukan perawatan. Adakalanya, suatu benjolan mungkin menjadi
"otonomi", yang berarti bahwa ia tidak merespon pada pengaturan
pituitari via TSH dan memproduksi hormon-hormon tiroid dengan bebas. Ini
menjadi lebih mungkin jika benjolan lebih besar dari 3 cm. Ketika ada
suatu benjolan (nodule) tunggal yang memproduksi secara bebas
hormon-hormon tiroid, itu disebut suatu functioning nodule. Jika ada lebih dari satu functioning nodule, istilah toxic multinodular goiter (gondokan) digunakan. Functioning nodules mungkin siap dideteksi dengan suatu thyroid scan.
Pemasukkan hormon-hormon tiroid yang berlebihan
Mengambil terlalu banyak obat hormon tiroid sebenarnya adalah sungguh
umum. Dosis-dosis hormon-hormon tiroid yang berlebihan seringkali tidak
terdeteksi disebabkan kurangnya follow-up dari pasien-pasien yang
meminum obat tiroid mereka. Orang-orang lain mungkin menyalahgunakan
obat dalam suatu usaha untuk mencapai tujuan-tujuan lain seperti
menurunkan berat badan. Pasien-pasien ini dapat diidentifikasikan dengan
mendapatkan suatu pengambilan yodium berlabel radioaktif yang rendah
(radioiodine) pada suatu thyroid scan.
Pengeluaran abnormal dari TSH
Sebuah tumor didalam kelenjar pituitari mungkin menghasilkan suatu
pengeluaran dari TSH (thyroid stimulating hormone) yang tingginya
abnormal. Ini menjurus pada tanda yang berlebihan pada kelenjar tiroid
untuk menghasilkan hormon-hormon tiroid. Kondisi ini adalah sangat
jarang dan dapat dikaitkan dengan kelainan-kelainan lain dari kelenjar
pituitari. Untuk mengidentifikasi kekacauan ini, seorang endocrinologist
melakukan tes-tes terperinci untuk menilai pelepasan dari TSH.
Tiroiditis (peradangan dari tiroid)
Peradangan dari kelenjar tiroid mungkin terjadi setelah suatu penyakit virus (subacute thyroiditis).
Kondisi ini berhubungan dengan suatu demam dan suatu sakit leher yang
seringkali sakit pada waktu menelan. Kelenjar tiroid juga lunak jika
disentuh. Mungkin ada sakit-sakit leher dan nyeri-nyeri yang disama
ratakan. Peradangan kelenjar dengan suatu akumulasi sel-sel darah putih
dikenal sebagai lymphocytes (lymphocytic thyroiditis) mungkin
juga terjadi. Pada kedua kondisi-kondisi ini, peradangan meninggalkan
kelenjar tiroid "bocor", sehingga jumlah hormon tiroid yang masuk ke
darah meningkat. Lymphocytic thyroiditis adalah paling umum setelah
suatu kehamilan dan dapat sebenarnya terjadi pada sampai dengan 8 % dari
wanita-wanita setelah melahirkan. Pada kasus-kasus ini,fase hipertiroid
dapat berlangsung dari 4 sampai 12 minggu dan seringkali diikuti oleh
suatu fase hipotiroid (hasil tiroid yang rendah) yang dapat berlangsung
sampai 6 bulan. Mayoritas dari wanita-wanita yang terpengaruh kembali ke
suatu keadaan fungsi tiroid yang normal. Tiroiditis dapat didiagnosis
dengan suatu thyroid scan.
Pemasukkan Yodium yang berlebihan
Kelenjar tiroid menggunakan yodium untuk membuat hormon-hormon
tiroid. Suatu kelebihan yodium dapat menyebabkan hipertiroid.
Hipertiroid yang dipengaruhi/diinduksi oleh yodium biasanya terlihat
pada pasien-pasien yang telah mempunyai kelenjar tiroid abnormal yang
mendasarinya. Obat-obat tertentu, seperti amiodarone (Cordarone),
yang digunakan dalam perawatan persoalan-persoalan jantung, mengandung
suatu jumlah yodium yang besar dan mungkin berkaitan dengan
kelainan-kelainan fungsi tiroid.
Gejala-Gejala Hipertiroid
Hipertiroid direkomendasikan oleh beberapa tanda-tanda dan
gejala-gejala; bagaimanapun, pasien-pasien dengan penyakit yang ringan
biasanya tidak mengalami gejala-gejala. Pada pasien-pasien yang lebih
tua dari 70 tahun, tanda-tanda dan gejala-gejala yang khas mungkin juga
tidak hadir. Pada umumnya, gejala-gejala menjadi lebih jelas ketika
derajat hipertiroid meningkat. Gejala-gejala biasanya berkaitan dengan
suatu peningkatan kecepatan metabolisme tubuh.
Gejala-gejala umum termasuk :
- Keringat berlebihan
- Ketidaktoleranan panas
- Pergerakan-pergerakan usus besar yang meningkat
- Gemetaran
- Kegelisahan; agitasi
- Denyut jantung yang cepat
- Kehilangan berat badan
- Kelelahan
- Konsentrasi yang berkurang
- Aliran menstrual yang tidak teratur dan sedikit
Pada pasien-pasien yang lebih tua, irama-irama jantung yang tidak
teratur dan gagal jantung dapat terjadi. Pada bentuk yang paling
parahnya, hipertiroid yang tidak dirawat mungkin berakibat pada "thyroid
storm," suatu kondisi yang melibatkan tekanan darah tinggi, demam, dan
gagal jantung. Perubahan-perubahan mental, seperti kebingungan dan
kegila-gilaan, juga mungkin terjadi.
Mendiagnosis Hipertiroid
Hipertiroid dapat dicurigai pada pasien-pasien dengan :
- gemetaran-gemetaran,
- keringat berlebihan,
- kulit yang seperti beludru halus,
- rambut halus,
- suatu denyut jantung yang cepat dan
- suatu pembesaran kelenjar tiroid.
Mungkin ada keadaan bengkak sekeliling mata-mata dan suatu tatapan
yang karekteristik disebabkan oleh peninggian dari kelopak-kelopak mata
bagian atas. Gejala-gejala yang lebih lanjut biasanya lebih mudah
dideteksi, namun gejala-gejala awal, terutama pada orang-orang yang
lebih tua, mungkin tidak cukup menyolok mata. Pada semua kasus-kasus,
suatu tes darah diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosisnya.
Tingkat-tingkat darah dari hormon-hormon tiroid dapat diukur secara
langsung dan biasanya meningkat dengan hipertiroid. Bagaimanapun, alat
utama untuk mendeteksi hipertiroid adalah pengukuran tingkat darah TSH.
Seperti disebutkan lebih awal, TSH dikeluakan oleh kelenjar pituitari.
Jika suatu jumlah hormon tiroid yang berlebihan hadir, TSH diatur untuk
turun dan tingkat TSH turun dalam suatu usaha untuk mengurangi produksi
hormon tiroid. Jadi, pengukuran TSH harus berakibat pada tingkat-tingkat
yang rendah atau tidak terdeteksi pada kasus-kasus hipertiroid.
Bagaimanapun, ada satu pengecualian. Jika jumlah hormon tiorid yang
berlebihan disebabkan oleh suatu tumor pituitari yang mengeluarkan TSH,
maka tingkat-tingkat TSH akan menjadi tingginya tidak normal. Penyakit
tidak umum ini dikenal sebagai "hipertiroid sekunder".
Meskipun tes-tes darah yang disebutkan sebelumnya dapat
mengkonfirmasi kehadiran dari hormon tiroid yang berlebihan, mereka
tidak menunjuk pada suatu penyebab spesifik. Jika ada kelibatan yang
jelas dari mata-mata, suatu diagnosis dari penyakit Graves adalah hampir
pasti. Suatu kombinasi dari screening antibodi (untuk penyakit Graves)
dan suatu thyroid scan menggunakan yodium yang dilabel radioaktif (yang
berkonsentrasi pada kelenjar tiroid) dapat membantu mendiagnosis
penyakit tiroid yang mendasarinya. Investigasi-investigasi ini dipilih
atas dasar kasus per kasus.
Merawat Hipertiroid
Pilihan-pilihan untuk merawat hipertiroid termasuk :- Merawat gejala-gejala
- Obat-obat anti-tiroid
- Yodium ber-radioaktif
- Merawat gejala-gejala secara operasi
Merawat gejala-gejala
Ada tersedia obat-obat untuk merawat segera gejala-gejala yang
disebabkan oleh kelebihan hormon-hormon tiroid, seperti suatu denyut
jantung yang cepat. Satu dari golongan-golongan utama obat-obat yang
digunakan untuk merawat gejala-gejala ini adalah beta-blockers (contohnya, propranolol (Inderal), atenolol (Tenormin), metoprolol (Lopressor)].
Obat-obat ini menetralkan/meniadakan efek-efek dari hormon tiroid untuk
meningkatkan metabolisme, namun mereka tidak merubah tingkat-tingkat
hormon-hormon tiroid dalam darah. Seorang dokter menentukan
pasien-pasien mana yang dirawat berdasarkan pada sejumlah faktor-faktor
tak tetap (variables) termasuk penyebab yang mendasari hipertiroid, umur
pasien, ukuran kelenjar tiroid, dan kehadiran dari penyakit-penyakit
medis yang ada bersamaan.
Obat-obat Anti-Tiroid
Ada dua obat-obat antitiroid utama tersedia untuk penggunaan di Amerika, methimazole (Tapazole) dan propylthiouracil ( PTU).
Obat-obat ini berakumulasi di jaringan tiroid dan menghalangi produksi
hormon-hormon tiroid. PTU juga menghalangi konversi dari hormon T4 ke
hormon T3 yang secara metabolisme lebih aktif. Risiko utama dari
obat-obat ini adalah penekanan sekali-kali dari produksi sel-sel darah
putih oleh sumsum tulang (agranulocytosis). Sel-sel putih
diperlukan untuk melawan infeksi. Adalah tidak mungkin untuk
memberitahukan jika dan kapan efek sampingan ini akan terjadi, jadi
penentuan sel-sel darah putih dalam darah secara teratur adalah tidak
bermanfaat.
Adalah penting untuk pasien-pasien mengetahui bahwa jika mereka mengembangkan suatu demam, suatu sakit tenggorokan, atau tanda-tanda apa saja dari infeksi ketika meminum methimazole atau propylthiouracil, mereka harus segera mengunjungi seorang dokter. Ketika ada suatu kekhwatiran, risiko sebenarnya dari mengembangkan agranulocytosis adalah lebih kecil dari 1%. Pada umumnya, pasien-pasien harus ditemui oleh dokter pada interval-interval bulanan selama meminum obat-obat antitiroid. Dosis disesuaikan untuk mempertahankan pasien sedekat mungkin pada suatu keadaan tiroid yang normal (euthyroid). Sekali dosis stabil, pasien-pasien dapat ditemui pada interval-interval tiga bulan jika terapi jangka panjang direncanakan.
Biasanya, terapi antitiroid jangka panjang hanya digunakan untuk pasien-pasien dengan penyakit Graves, karena penyakit ini mungkin sebenarnya sembuh dibawah perawatan tanpa memerlukan radiasi tiroid atau operasi. Jika dirawat dari satu sampai dua tahun, data menunjukkan angka-angka kesembuhan dari 40%-70%. Ketika penyakitnya sembuh, kelenjarnya tidak lagi aktif berlebihan, dan obat antitiroid tidak diperlukan.
Studi-studi akhir-akhir ini telah menunjukkan bahwa menambah suatu pil hormon tiroid pada obat antitiroid sebenarnya berakibat pada angka-angka kesembuhan yang lebih tinggi. Dasar pemikiran untuk ini mungkin adalah bahwa dengan menyediakan suatu sumber luar untuk hormon tiroid, dosis-dosis obat-obat antitiroid yang lebih tinggi dapat diberikan, yang mungkin menekan sistim imun yang aktif berlebihan pada orang-orang dengan penyakit Graves. Tipe terapi ini tetap kontroversiil (tetap diperdebatkan), bagaimanapun. Ketika terapi jangka panjang ditarik, pasien-pasien harus terus menerus ditemui oleh dokter setiap tiga bulan untuk tahun pertama, karena suatu kekambuhan dari penyakit Graves adalah mungkin dalam waktu periode ini. Jika seorang pasien kambuh, terapi obat antitiroid dapat dimulai kembali, atau yodium ber-radioaktif atau operasi mungkin dipertimbangkan.
Yodium ber-radioaktif
Yodium ber-radioaktif diberikan secara oral (melalui mulut, dengan
pil atau cairan) pada suatu dasar satu kali untuk mengablasi (ablate)
suatu kelenjar yang hiperaktif. Yodium yang diberikan untuk perawatan
ablasi (ablative treatment) adalah berbeda dengan yodium yang digunakan
pada suatu scan. Untuk perawatan, isotope yodium 131 digunakan, dimana
untuk suatu scan rutin, yodium 123 digunakan. Yodium ber-radioaktif
diberikan setelah suatu scan yodium rutin, dan pengambilan yodium
ditentukan untuk mengkonfirmasi hipertiroid. Yodium ber-radioaktif
diambil oleh sel-sel aktif dalam tiroid dan menghancurkan mereka. Karena
yodium diambil hanya oleh sel-sel tiroid, penghancuran hanya lokal, dan
tidak ada efek-efek sampingan yang menyebar luas dengan terapi ini.
Ablasi (ablation) yodium ber-radioaktif telah digunakan dengan aman
untuk lebih dari 50 tahun, dan penyebab-penyebab utama untuk tidak
menggunakannya hanya adalah kehamilan dan menyusui. Bentuk dari terapi
ini adalah pilihan perawatan untuk kekambuhan penyakit Graves,
pasien-pasien dengan kelibatan penyakit jantung yang parah, mereka yang
dengan multinodular goiter atau toxic adenomas, dan pasien-pasien yang
tidak dapat mentoleransi obat-obat antitiroid. Yodium ber-radioaktif
harus digunakan dengan hati-hati pada pasien-pasien dengan penyakit
Graves yang berkaitan dengan mata karena studi-studi akhir-akhir ini
telah menunjukkan bahwa penyakit mata mungkin memburuk setelah terapi.
Jika seorang wanita memilih untuk hamil setelah ablation, adalah
direkomendasikan ia menunggu 8-12 bulan setelah perawatan sebelum hamil.
Pada umumnya, lebih dari 80% dari pasien-pasien disembuhkan dengan
suatu dosis tunggal yodium ber-radioaktif. Itu memakan waktu antara 8
sampai 12 minggu untuk tiroid menjadi normal setelah terapi. Hipotiroid
adalah komplikasi utama dari bentuk perawatan ini. Ketika suatu keadaan
hipotiroid yang sementara mungkin terlihat sampai dengan enam bulan
setelah perawatan dengan yodium ber-radioaktif, jika ia menetap dengan
gigi lebih lama dari enam bulan, terapi penggantian tiroid (dengan T4
atau T3) biasanya dimulai.
Operasi
Operasi untuk mengangkat sebagian dari kelenjar tiroid (partial thyroidectomy)
pernah sekali waktu dahulu adalah suatu bentuk yang umum perawatan
hipertiroid. Tujuannya adalah untuk mengangkat jaringan tiroid yang
memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. Bagaimanapun, jika terlalu
banyak jaringan yang diangkat, suatu produksi hormon tiroid yang tidak
memadai (hipotiroid) mungkin berakibat. Pada kasus ini, terapi
penggantian tiroid dimulai. Komplikasi utama dari operasi adalah
gangguan/kekacauan dari jaringan sekitarnya, termasuk syaraf-syaraf yang
menyediakan pita-pita suara (vocal cords) dan empat kelenjar-kelenjar
kecil pada leher yang mengatur tingkat-tingkat kalsium dalm tubuh
(kelenjar-kelenjar paratiroid). Pengangkatan kelenjar-kelenjar ini yang
secara kebetulan mungkin berakibat pada tingkat-tingkat kalsium yang
rendah dan memerlukan terapi penggantian kalsium.
Dengan perkenalan dari terapi yodium radioaktif dan obat-obat antitiroid, operasi untuk hipertiroid adalah tidak seumum seperti sebelumnya. Operasi adalah memadai untuk:
- pasien-pasien hamil dan anak-anak yang mempunyai reaksi-reaksi utama yang kurang baik terhadap obat-obat antitiroid.
- pasien-pasien dengan kelenjar-kelenjar tiroid yang sangat besar dan pada mereka yang mempunyai gejala-gejala yang bersumber dari penekanan dari jaringan-jaringan yang berdekatan pada tiroid, seperti kesulitan menelan, keparauan suara, dan sesak napas.
Yang Terbaik Untuk Anda
Jika anda khwatir bahwa anda mungkin mempunyai suatu jumlah hormon
tiroid yang berlebihan, anda harus menyebutkan/mengutarakan
gejala-gejala anda pada dokter anda. Suatu tes darah sederhana adalah
langkah pertama pada diagnosis. Dari sana, kedua-duanya anda dan dokter
anda dapat memutuskan langkah apa seharusnya berikutnya. Jika perawatan
dijamin, adalah penting untuk anda untuk membiarkan dokter anda
mengetahui kekhwatiran-kekhwatiran dan pertanyaan-pertanyaan apa saja
yang anda punya tentang pilihan-pilihan yang tersedia. Ingat bahwa
penyakit tiroid adalah sangat umum, dan ditangan-tangan yang baik,
penyakit yang menyebabkan suatu kelebihan hormon-hormon tiroid dapat
dengan mudah didiagnosis dan dirawat.
Ditulis Oleh : friend of the night ~ Bloger
Sobat sedang membaca artikel tentang Hipertiroid. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste dengan menggunakan Ctrl C dan menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
No comments:
Post a Comment