Anatomi Tulang Manusia
A. Rangka
I. Fungsi :
- Membentuk tubuh
- Melekatnya otot
- Memungkinkan pergerakan
- Penyokong berat tubuh
- Proteksi
- Pembuatan sel darah (hemopoesis)
- Fungsi imunologis
- Penyimpanan kalsium
II. Pengelompokkan Kerangka
- Rangka aksial
- Rangka apendikular
Rangka aksial
- Tulang tempurung kepala (cranium)
- Tulang muka (facial)
2. Tulang belakang
- 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis)
- 12 ruas tulang punggung (vertebra dorsalis)
- 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis)
- Fusi 5 tulang, Tulang kelangkang (sacrum)
- Fusi 4 tulang, Tulang ekor (koksi)
3. Tulang dada (sternum)
- Hulu / kepala (Manubrium)
- Badan (Corpus)
- Taju pedang (Procecus Xypoideus)
4. Tulang rusuk (costae)
- 7 pasang tulang rusuk sejati (Costae Verae)
- 3 pasang tulang rusuk palsu (Costae Spurae)
- 2 pasang tulang rusuk melayang (Costae Fluktuantes)
Rangka apendikular
- Tungkai depan (Anggota gerak depan /atas / tangan)
- Tungkai belakang (Anggota gerak belakang / bawah / kaki)
Tulang anggota gerak atas
- Tulang selangka (clavicula)
- Tulang belikat (scavula)
- Tulang lengan atas (humerus)
- Tulang hasta (ulna)
- Tulang pengumpil (radius)
- Tulang pergelangan tangan (carpal)
- Tulang telapak tangan (metacarpal)
- Tulang jari tangan (falanges)
Tulang anggota gerak bawah
Gelang panggul (sacrum)
- Tulang duduk (iscium)
- Tulang usus (ilium)
- Tulang kemaluan (pubis)
Tungkai Bawah
- Tulang paha (femur)
- Tulang tempurung lutut (patella)
- Tulang betis (fibula)
- Tulang kering (tibia)
- Tulang pergelangan kaki (tarsal)
- Tulang telapak kaki (metatarsal)
- Tulang jari kaki (falanges) 14 ruas
DETAIL SISTEM GERAK
Sistem Gerak Pada Manusia
- Manusia membutuhkan rangka dan otot untuk dapat bergerak.
- Rangka tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh otot.
- Oleh karena itu, rangka disebut alat gerak pasif.
- Sebaliknya, otot dapat melakukan gerak sendiri sehingga otot disebut alat gerak aktif.
- Gerak tubuh manusia dihasilkan karena adanya kerja sama antara rangka dan otot.
Rangka
- Rangka tubuh manusia tersusun dari 206 tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Namun, tulang-tulang tersebut saling berhubungan.
Fungsi Rangka
- Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
- Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
- Pelekatan otot-otot. Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot-otot dapat berfungsi dengan baik apabila melekat dengan kuat pada tulang.
- Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktivitas selama pergerakan.
- Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulang-tulang menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak pada tubuh manusia).
- Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang melindungi organ-organ halus seperti otak, sumsum tulang belakang, jantung, paru-paru, dan organ-organ bagian dalam tubuh lainnya.
- Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
- Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang. Misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibody untuk system kekebalan tubuh.
- Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsium yang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Pengelompokan Rangka Manusia
Rangka Akasial
- Tulang Tengkorak
- Tempurung kepala (Cranium)
- Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang tempurung kepala (kranium) dan tulang muka.
- Tulang tempurung kepala berfungsi untuk melindungi otak.
- Tulang tempurung kepala tersusun dari :
- tulang dahi (frontal)
- tulang kepala belakang (osipital)
- tulang ubun-ubun (parietal)
- tulang pelipis (temporal)
- tulang baji (sphenoid)
- tulang tapis (ethmoid)
- Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum.
- Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya pembuluh syaraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Wajah (Facial)
- Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
- Tulang muka terdiri dari
- tulang rahang atas (maksila)
- tulang rahang bawah (mandibula)
- tulang pipi (zygomatik)
- tulang air mata (lakrimal)
- tulang hidung (nasal)
- tulang langit-langit (palatum).
- tulang gigi (os. dental)
Tulang belakang (Vertebrae)
- Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
- Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang terdiri (7 12 5 5 4)
- 7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)
- 12 ruas tulang punggung (vetebrata dorsalis)
- 5 ruas tulang pinggang (vetebrata lumbalis)
- 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
- 4 ruas tulang ekor 9 (vertebrae Coxae)
- Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang atlas.
- Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, Kedepan melindungi usus dan organ kelamin yaitu tulang duduk (Ischium) tulang usus (Illium) Tulang kemaluan ( pubis)
- Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen terakhir tulang belakang.
Tulang dada (Sternum)
- Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu
- hulu (manubrium)
- badan (korpus)
- taju pedang (xiphoid prosesus)
- Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama.
- Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 (enam ) tulang rusuk sejati dan 3 ruas palsu yang menempel pada rusuk sejati paling bawah .
Tulang rusuk
- Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang.
- Tulang rusuk digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk palsu, dan tulang rusuk melayang.
- Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat pada tulang dada, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
- Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang.
- Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
- Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang.
- Ujung depan tulang melayang tidak melekat pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang..
Rangka Apendikuler
- Rangka apendikuler merupakan rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan bawah.
Tulang anggota gerak atas (tangan)
- Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang lengan bawah.
- Tulang bahu terdiri dari
- tulang selangka (klavikula)
- tulang belikat (scapula)
- Tulang selangka bagian depan melekat pada bagian hulu tulang dada.
- Tulang belikat menjadi tempat pelekatan tulang lengan atas.
- Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah (radius-ulna), yaitu pada tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius).
- Tulang hasta dan tulang pengumpil berhubungan dengan tulang pergelangan tangan (karpus), kemudian dengan tulang telapak tangan (metacarpus), dan tulang jari tangan (falanges)
Tulang anggota gerak bawah
- Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk (iscium), tulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak di kanan dan kiri.
- Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum.
- Asetabulum merupakan tempat melekatnya tulang paha (femur).
- Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
- Pada persendian antara tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, terdapat tulang tempurung lutut (patela).
- Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsus), kemudian tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki (falanges).
Tulang
- Secara histology (struktur jaringan), tulang merupakan jaringan ikat yang khusus.
- Matriks tulang disusun oleh garam-garam organik yang yang mengalami mineralisasi, terutama kalsium fosfat. Jaringan tulang memiliki suatu system kanal (saluran).
- Melalui saluran ini suplai darah untuk masing-masing sel tulang dapat tercukupi.
- Tulang memperlihatkan suatu corak pertumbuhan yang khusus dan memiliki daya regenerasi (pemulihan diri) yang besar.
- Oleh karena itu, jika tulang mengalami cidera atau infeksi akan terjadi penyembuhan.
Bentuk-bentuk tulang
- tulang pipa
- tulang pendek
- tulang pipih
- tulang tidak beraturan
Tulang pipa (tulang panjang)
- Tulang pipa merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa atau silindris (diafise).
- Diafise merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya terdapat rongga, sedangkan epifise merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan.
- Diantara diafise dan epifise terdapat metafise. Metafise tersusun dari tulang rawan.
- Pada metafise terdapat cakra epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan unutk tumbuh memanjang.
- Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum tulang.
- Sumsum tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan saraf.
- Sumsum tulang pipa berupa sumsum tulang merah dan kuning.
- Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan sumsum tulang kuning merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak.
- Tulang pipa berfungsi untuk persendian.
- Tulang seperti ini umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta.
Tulang pendek
- Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang nyata antara ukuran panjang dan lebarnya.
- Bentuk tulang pendek seperti kubus, paku,a atau berbentuk bulat.
- Tulang pendek dapat bergerak bebas.
- Tulang seperti ini ditemukan pada tulang telapak tangan dan kaki.
Tulang pipih
- Tulang pipih merupakan tulang-tulang yang berbentuk lempengan-lempengan pipih yang lebar.
- Tulang pipih berfungsi untuk melindungi struktur tubuh bagian bawahnya dan dapat ditemukan pada tulang pinggul, belikan, dan tempurung kepala.
Tulang tidak beraturan
- Tulang tidak beraturan merupakan tulang dengan bentuk kompleks yang berhubungan dengan fungsi khusus.
- Tulang tidak beraturan ditemukan pada tulang rahang, tulang-tulang kepala, dan ruas-ruas tulang belakang.
Jenis tulang
- Tulang manusia dan vetebrata lainnya tersusun dari tulang rawan atau kartilago dan tulang sejati atau tulang keras (osteon).
- Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang.
- Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.
- Tulang sejati dan tulang rawan merupakan jaringan ikat khusus.
- Jaringan ikat ini mengandung sel-sel yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan ikat embrional) dan dikelilingi oleh suatu matriks yang disekresi oleh sel dari jaringan ikat itu sendiri.
- Seluruh sel-sel jaringan ikat membentuk oval dan banyak dari sel tersebut memiliki tonjolan-tonjolan kecil.
- Matriks memiliki dua komponen utama yaitu substansi dasar yang tak terbentuk dan serat-serat.
Tulang rawan (kartilago)
- Tulang rawan bersifat lentur (elastis).
- Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang belakang.
- Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit.
- Kondrosit yang matang dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas.
- Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium.
- Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah atau lebih nukleolus (anak inti sel).
- Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di dalam tulang rawan yang di sebut lakuna.
- Dinding lacuna menebal membentuk kapsula rawan.
- Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul adan dinding sel diakibatkan karena adanya penyusutan kondrositselama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit-kondrosit yang matang.
- Di dalan suatu lakuna, pada umumnya terdapat 2 buah atau lebih sel tulang rawan.
- Kumpulan sel-sel seperti ini disebut sel isogenik.
- Tulang rawan dibedakan menjadi 3 yaitu
- Tulang Rawan Hialin
- Tulang Rawan Elastin
- Tulang Rawan Fibrosa (serat)
Kartilago Hyalin
- Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada keadaan segar.
- Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang-tulang rawan pada saluran pernapasan.
Kartilago Elastin
- Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.
- Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok.
- Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang menutup celah menuju trakea.
Kartilago Fibrosa
- Serat (fibrosa) berwarna buram keputihan dan keras. Jumlah sel lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok.
- Tulang rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan dapat dijumpai pada ruas tulang belakang.
Tulang Sejati (osteon)
- Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak pada permukaanya. Sel-sel tulang banyak menganduk matriks yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang membuat tulang menjadi keras.
- Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang berasal dari sel-sel mesenkim, sel ini banyak terdapat karena adanya peningkatan suplai darah dan membentuk calon sel-sel tulang (osteogenik atau osteoprogenitor).
- Tulang terdiri dari osteosit dan matriks.
- Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang, osteosit dibentuk oleh osteoblas.
- Osteoblas merupakan sel-sel tulang muda.
- Selain itu terdapat juga osteoklas yang merupakan sel-sel besar berinti banyak serta berfungsi memindahkan matriks dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk membentuk tulang baru.
Matriks penyusun tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang. Jenis-jenis matriks penyusun tulang yaitu :
- Semen : Tersusun oleh senyawa karbohidrat.
- Kolagen : Berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh sel tulang akan memberikan cirri tulang yang keras, dan bila tulang tidak memiliki kolagen tulang akan menjadi rapuh.
- Mineral : Mineral yang umum terdapat di dalam matriks berupa kalsium fosfat dan kalsium karbonat yang umumnya terdapat di matriks. Mineral tersebut akan menentukan kelenturan tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Osifikasi (Proses pembentukan tulang)
- Pembentukan rangka manusia sangat ditentukan oleh osifikasi.
- Rangka manusia sudah mulai dibentuk pada akhir bulan ke-2 stadium embrio, tetapi masih dalam bentuk tulang rawan.
- Sel-sel tulang akan dibentuk dari bagian dalam dan terus berlanjut ke bagian luar, sehingga proses pembentukan tulang menjadi konsentris.
- Setiap sel tulang melingkari pembuluh darah saraf yang akan membentuk suatu saluran yang disebut saluran hvers.
- Pembuluh darah dari saluran hvers bercabang-cabang menuju ke matriks untuk mengangkut fosfor dan kalsium. Adanya senyawa fosfor dan kalsium menyebabkan matriks tulang menjadi keras.
- Disekitar saluran hvers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin yang mengandung kalsium.
- Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang disebut kanalikuli, berupa saluran kecil berisi cairan ekstraseluler.
- Kanalikuli menghubungkan lakuna dengan saluran hvers. Lakuna merupakan ruang terdapatnya osteosit.
- Apabila matriks tulang terususun padat dan rapat, akan terbentuk tulang kompak.
- Sebaliknya, apabila tersusun matriks tulang berbentuk rongga, akan terbentuk tulang spons.
- Bagian tulang spons yang bercabang-cabang seperti jala diesbut trabekula.
- Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut periosteum.