Rasa Melawan Murka

 Rasa Melawan Murka

Ketika teringat terasa sangat menusuk
Rasa yang begitu besar bercampur emosi
Kesabaran tengah diujung murka
Hendak pergi namun tak berarti
Asaku tengah tergambar dan hendak kuraih
Bayangan indah nampak beserta senyuman
Langkah berat hendak ku laju bersama niat suci
Namun semua kini rancu hasratku kian rapuh
Kini entah apa yang nampak dalam otak
Bayangan pun kian gelap tersapu amarah
Arah jalanku mulai beralaskan duri
Hati yang terjatuh tersayat kisah lalunya
Hancurkan saja kepala ini biar semuanya hilang
Hentikan juga nafas yang kian sesak ini
Jatuhkan raga yang tak sanggup kutegakkan
Sertakan sakitku yang membelenggu
Seluruh tubuh ini serasa hancur dan gemetar
Jantung pun berdebar kencang tak menentu
Ingin ku terlelap dalam pangkuanNYA
Selamanya dan terkubur bersama semua harapan

Sahabat Malam

Sahabat Malam

Sahabat malamku
Dalam keheningan ini
Dalam keresahan jiwaku
Terbangmu hiasi pandangan kosong ini
Lalu lalangmu mengantarkan pesan
Seolah kau menghiburku
Mengajakku dalam pestamu
Hengkang dalam kesendirianku

Sahabat malamku

Ketika langit mulai hitam

Ketika senja peralahan berlalu

Nyanyianmu mulai terdengar

Beragam suara saling menyeru

Menyambut kedatangan sunyinya malam

Memburu jiwa yang sepi

Membunuh kegalauan hati

Sahabat malamku
Ketika suara hati ini senyap
Kerinduan akan kasih tak terobati
Pergilah & sampaikanlah padanya
Sertakan sejuta kasih dariku
Katakanlah betapa kumenyayanginya
Bawakan kembali cinta darinya untukku
Beri aku kedamaian akan ceritamu nanti

Sahabat malamku

Waktu terasa kian larut

Tiba saatnya ku pejamkan mata ini

Tetaplah menjadi teman setiaku

Berlalulah dan antarkan kedamaian

Untuk kasihku yang terlelap

Jagalah dia & bawa dalam mimpiku

Kan kupeluk dan kucumbu dalam kerinduan ini

Hal tak Tersampaikan

Hal tak Tersampaikan

Semula sudah terucap dari mulut busuk ini
Bejat sungguh yang terasa namun hati tak seburuk raga yang terlihat
Semua berlalu meninggalkan sejuta rasa dan kenangan
Semua berubah bersama sifat buruk & sikap tak ramahku
Niat kadang tak nampak ketika hitam mewarnai sukma ini
Hasrat hati berontak namun ku tak sanggup untuk kecewakan
Kebaikan yang tak terhingga membuat tidak berdaya nya aku
Rasa ini begitu besar andainya tau namun tak mudah pula untukku berbelok
Ku bukan mahluk mulia tapi ku tak hina pula yang picik ikuti ego tanpa sebab
Setengah mati kupertaruhkan seluruh raga ini karena rasa
Dalam tak berdayaku kuhembuskan kata maaf tak terhingga
Dalam tak bernafasku nanti ku kan selalu mengucap kata sayang dalam hati...untuk mu
Ku hanya insan lemah yang ingin merangkai bunga tuk ku kalungkan pada bunda
Semula sudah terucap dari mulut busuk ini