06 May 2013

Penderita Meningitis, Meninggal atau Cacat

Penderita Meningitis, Meninggal atau Cacat 


Penyakit meningitis (radang selaput otak) menjadi momok buat balita. Penyakit ini sungguh kejam karena tak ada harapan sehat bagi penderita meningitis. Hampir 50 persen penderita yang kena meningitis meninggal dan jika selamat akan mengalami kecacatan atau keterbelakangan.
 
Penyakit meningitis merupakan penyakit yang menyerang selaput otak dengan angka kematian mencapai 50 persen. Jika lolos dari maut, balita akan mengalami gejala-gejala dari sisa penyakitnya seperti lumpuh, tuli, epilepsi, lamban dan retardasi mental.

Meningitis adalah suatu peradangan dari selaput-selaput otak (yang disebut meningen), yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai macam virus dan bakteri.

Penelitian prospektif di beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa 10 persen dari penyebab meningitis pada balita adalah bakteri pneumokokus, yang angka kesembuhannya rendah dan dapat mengakibatkan cacat permanen.

"Bakteri meningitis hidup dan diam di tenggorokan orang yang sehat," ujar Dr Hardiono Pusponegoro, Sp.A(K), Staf Divisi Syaraf Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM, dalam acara Konferensi Media tentang Hari Meningitis Sedunia yang bertema “Jangan Ambil Risiko, Ajak Setiap Ibu untuk Melindungi Buah Hatinya”, Jakarta.

Bakteri pneumokokus memang bisa hidup dan diam di tenggorakan 10 persen orang sehat, baik bayi, balita dan individu dewasa.

Apabila daya tahan tubuh rendah, bakteri dalam tenggorokan tersebut masuk ke dalam tubuh, darah dan otak sehingga menyebabkan penyakit meningitis. Hal ini sangat rentan terjadi pada bayi dan anak, karena daya tahan tubuh mereka yang belum kuat.

Selain itu, penularan bakteri pneumokokus sangat mudah karena carrier (balita dan orang dewasa) akan menyebarkannya melalui udara, pertukaran dari pernapasan dan sekresi-sekresi tenggorokan, seperti batuk dan mencium.

"Bakteri pneumokokus adalah pembunuh balita terbesar," ujar Dr Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, Sekretaris Satgas Imunisasi PP-IDAI dan Ahli Tumbuh Kembang Anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM.

Gejala klinis meningitis yang khas seperti demam tinggi, kejang, penurunan kesadaran dengan ditandai berkurangnya respons terhadap rangsangan. Pada bayi, gejalanya seperti demam (62 persen), hipotermia (tubuh merasa sangat kedinginan), letargi (penurunan kesadaran), kesulitan minum, muntah, diare, sesak napas, kejang atau ubun-ubun besar membonjol. Sedangkan pada anak-anak, gejalanya seperti demam, kejang, nyeri kepala, penurunan kesadaran, kaku leher pada 75 persen.

Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit akibat bakteri pneumokokus adalah sebagai berikut :
  1. Bayi atau anak berusia di bawah 2 tahun
  2. Bayi yang lahir kurang bulan (prematur) dan berat lahir rendah
  3. Bayi yang hanya diberi ASI sebentar atau sedikit
  4. Kawasan hunian padat
  5. Sering terpapar asap rokok
  6. Penitipan anak (day care)
  7. Sering mengalami infeksi virus di saluran pernapasan
  8. Sering mendapat antibiotik yang dosisnya tidak kuat
  9. Sistem kekebalan rendah, seperti penderita HIV
  10. Penderita penyakit kronis

Dr Soedjatmiko menyatakan perlu upaya yang keras untuk pencegahan meningitis, karena sekali bakteri tersebut sampai di selaput otak, maka tak ada harapan sembuh total bagi di penderita.

Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :

1. Nutrisi
    Dengan pemberian ASI, makanan lengkap dan seimbang, vitamin A, Zinc, dan lainnya.

 2.Perilaku Hidup Sehat
  1. Tutup mulut atau hidung ketika batuk dan bersin
  2. Hindari mencium bayi dengan mulut
  3. Hindari infeksi virus berulang (flu berulang-ulang)
  4. Hindari polusi seperti asap rokok dan asap dapur
3. Vaksinasi dan Imunisasi
  1. Dengan rutin imunisasi: BCG, DTP, Campak, Hib, Influenza
  2. Serta yang penting vaksinasi pneumokokus: PCV 7 dan PCV 13.
Read More..

Khasiat Kopi Untuk Kurangi Selulit

Khasiat Kopi Untuk Kurangi Selulit 


MENIKMATI secangkir kopi di pagi hari ternyata tak hanya membuat mata melek. Namun, kopi juga bisa memberikan segudang manfaat lain bagi kulit. Untuk itu, yuk mulai merawat kecantikan kulit dengan kopi.
Sebenarnya banyak perempuan di beberapa lokasi seperti Hawaii, Bali, dan Amerika Selatan selama bertahun-tahun telah mengenal manfaat kopi dan menggunakannya untuk perawatan kecantikan mereka. Pasalnya, kandungan yang terdapat di dalam kopi dinilai baik untuk kulit.  
 
Kini, Anda bisa memanfaatkan bubuk kopi sebagai bahan dalam sejumlah scrub yang akan digunakan, atau menikmati spa di salon kecantikan dengan aroma kopi yang istimewa. Bahkan, ada banyak resep yang membantu memudahkan Anda membuat sendiri produk-produk kecantikan dengan memanfaatkan kopi di rumah.

Menurut Carefair, di balik semua kontroversi mengenai kebaikan dan keburukannya, kopi hadir dengan manfaat lain. Yaitu memberikan manfaat sebagai pembasmi selulit. Selulit merupakan gumpalan lemak yang menyembul dari jaringan ikat yang seharusnya menyelubunginya. Pada umumnya lemak berada di bawah jaringan ikat tersebut, tetapi karena suatu penyebab, jaringan menjadi agak longgar dan lemak menyembul. Akibatnya ada tampilan kurang indah yang menghiasi tubuh Anda.  
 
Para perempuan di Amerika Selatan telah menggunakan bahan ini dalam krim kulit mereka. Mereka telah menemukan bahwa kafein juga memberikan efek lembut terhadap kulit mereka. Kafein juga dapat bertindak selaku vasorestrictor yang berarti mengencangkan dan mengecilkan pembuluh darah. Proses ini dapat secara efektif mengurangi munculnya varises.  
 
Penelitian ini menunjukkan, kafein yang ditemukan dalam kopi akan memberikan manfaat lebih dari sekadar yang Anda bayangkan, dan akan menghidupkan kembali kulit yang terlihat kusam. Untuk perawatan kecantikan Anda bisa menggunakan kopi sisa untuk menyingkirkan bau ikan dan bawang putih yang menempel pada tangan Anda dengan cara menggosok-gosokkannya pada tangan Anda. Selain itu, kopi juga bisa dicampur dengan olive oil, dan diletakkan di daerah selulit. Bungkus daerah tersebut dengan plastik dan biarkan selama beberapa menit kemudian bersihkan. Dijamin Anda akan menemukan kulit kembali bersinar. Anda juga bisa menggabungkan bubuk kopi dengan putih telur untuk pengelupasan kulit yang efektif. 
 
Konon, cara ini bisa membuat kulit semakin lembut. Perawatan lain juga bisa Anda lakukan di rumah dengan menyiapkan secangkir bubuk kopi, 0,5 cangkir gula atau garam laut, dan 2-3 sendok olive oil. Campurkan semua bahan dalam mangkuk dan oleskan pada bagian area tubuh yang dihiasi selulit. Lakukan pijatan dengan gerakan memutar. Langkah memijat ini sangat penting karena membantu melepaskan sel-sel lemak yang terperangkap sehingga mengurangi tampilan selulit. Anda pun kini tampil lebih cantik.

Selamat Mencoba!
 
Read More..
Next Prev home

Popular Posts